Benarkah Bekam Bisa Mengatasi Nyeri?

Senin, 22 Oktober 2018 - 10:33 WIB
Benarkah Bekam Bisa...
Benarkah Bekam Bisa Mengatasi Nyeri?
A A A
JAKARTA - Bekam merupakan teknik pengobatan China yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Bekam dipercaya bisa membantu meningkatkan aliran darah untuk mempercepat proses penyembuhan secara alami dengan cara menempatkan cangkir ke permukaan kulit untuk menciptakan efek vakum.

"Ini menyebabkan kulit dan lapisan lemak dari otot dan kadang-kadang bahkan memindahkan lapisan otot satu sama lain. Kadang-kadang cangkir dipindahkan di sepanjang serat otot untuk membantu mengendurkan otot-otot yang tegang," kata Houman Danesh, MD selaku Direktur Manajemen Nyeri Integratif di The Mount Sinai Hospital di New York.

Ahli akupuntur dan manajer program pengobatan Tradisional China di Cleveland Clinic Wellness Institute, Jamie Starkey, LAc mengatakan ada metode bekam yang berbeda. Dalam pengobatan tradisional China, cawan atau cangkir akan dipanaskan menggunakan api yang bertujuan untuk menghisap udara dan membuat hisapan pada kulit.

"Cangkir juga bisa terbuat dari plastik, dan vakum seperti pistol yang dapat digunakan untuk menghilangkan udara. Pasien merasakan mengisap yang sangat ketat, dan didiamkan antara dua hingga lima menit," jelas Starkey.

Dilansir Prevention, guna kebersihan, Starkey menyarankan untuk memilih cangkir plastik. Pasalnya, cankir jenis ini dibuat hanya untuk satu kali pakai. Bekam umumnya dimanfaatkan untuk meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri otot, nyeri, pemulihan operasi dan radang sendi.

"Dua bekam besar digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan jangkauan gerak Anda. Kami mengobati banyak pasien untuk sakit punggung, nyeri leher dan sendi. Jika Anda telah menjalani operasi dan sekarang memiliki jaringan parut, bekam dapat sangat membantu untuk bekas luka yang melekat pada jaringan lebih dalam," papar Kanneth Johnson, PT selaku direktur layanan terapi rawat jalan di Johns Hopkins Medicine.

Bekam menciptakan tekanan pada permukaan kulit sehingga menyebabkan peradangan pada kulit yang disedot dan meningkatkan aliran darah ke area tersebut yang memberi sinyal ke tubuh memulai proses perbaikan. Namun, Johnson menambahkan, banyak penelitian di luar sana yang tidak sama dengan manfaat yang didapat.

Sementara beberapa penelitian membuktikan bahwa bekam dapat membantu mengobati sakit leher atau punggung kronis sementara. Meski terbukti memberikan banyak manfaat, namun bekam menimbulkan efek samping berupa memar berukuran besar berwarna ungu dan akan hilang dalam waktu tiga hingga lima hari.

"Memar terbentuk dari kapiler yang pecah dari hisapan yang menyebabkan pengumpulan darah di bawah cangkir, menciptakan memar khas,” kata Dr. Danesh.

Terlebih lagi, jika cangkir di kulit terlalu lama akan menyebabkan melepuh yang dapat membuka kulit. Pusat nasional untuk kesehatan komplementer dan integratif menyebutkan efek samping lain dari bekam berupa rasa sakit, tidak nyaman, luka bakar dan infeksi kulit.

Sedangkan orang dengan diabetes dan gangguan sirkulasi darah lainnya harus berhati-hati. Jika Anda dengan pengencer darah atau antikoagulan lain, Anda tidak disarankan melakukan bekam. "Kami juga mengevaluasi integritas kulit pasien. Jika kulit terlalu tipis atau rusak, pasien tidak cocok untuk perawatan bekam," tutup Starkey.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0525 seconds (0.1#10.140)